Thursday, 28 December 2006

Sembayang di gereja

Waktu menunjukkan saatnya sholat dhuhur, dikejauhan kulihat sebuah bangunan mesjid diantara reruntuhan bangunan tua di Byblos. Byblos adalah sebuah kota tua di tepian pantai Mediterania, Lebanon. Ribuan tahun lalu disini bermukim bangsa phoenix, penemu huruf yang menjadi cikal bakal huruf yang kita pakai sekarang.

Setelah berwudu aku bergegas menuju mesjid, yang saat itu memperdengarkan suara merdu seorang perempuan yang sedang mengaji. Ketika kubuka pintu “mesjid” baru aku tahu kalau yang kukira mesjid itu adalah sebuah gereja. Sementara suara merdu perempuan mengaji tadi adalah suara penyanyi gereja. Memang suaranya mirip orang mengaji karenacengkok lagunya dan memakai bahasa arab. Wah ya kalau aku jadi sholat disitu kan jidatku bisa kebentur-bentur kursi yangmemenuhi ruangan. Méénéé Tééhéén!

Waktu itu aku memang tidak jadi sholat di gereja, tapi di Denhag hal itu benar-benar terjadi. Sholat di Gereja.

Ceritanya kami berniat memberikan selamat Natal kepada teman-teman yang sedang merayakannya di sebuah gereja. Namun kebetulan acara perayaan Natal itu bertepatan dengan saat berbuka puasa dan tentunya sholat Mghrib. Tidak lama setelah kami tiba di gereja waktu maghribpun tiba, dan ternyata teman-teman gereja sudah menyiapkan hidangan berbuka puasa, padahal acara perayaan Natal belum dimulai. Dan selain itu rupanya mereka juga sudah menyediakan tempat untuk sholat maghrib, disalah satu ruangan gereja. Rasanya agak aneh memang sholat di gereja, namun kekusukan sholat ternyata bisa tetap terlaksana. Paling tidak itu yang aku rasakan. Weh jan ternyata kalau di gereja tidak harus berdoa dengan cara gereja, bisa dengan cara yang lain.

Hal itu aku buktikan juga di Trondheim, Norwegia. Ketika itu aku sedang mendengarkan konser di sebuah katedral tua Nidaros yang dibangun sekitar tahun 1000. Suara konser benar-benar sangat menghanyutkan dan membuat tenang hati dan pikiran. Tiba-tiba saja aku ingin berdzikir. Dengan memejamkan mata dan diiringi suara konser yang merdu, aku berdzikir hingga konser selesai. Wah rasanya jan ueenaak tenan. Mak Nyus!!!

Aku njuk mikir, gimana ya kalau semua tempat ibadah terbuka untuk ibadah agama apa saja? Piye iki boleh nggak ya ?

buat teman-teman yng merayakannya, SELAMAT MERAYAKAN NATAL

buat semuanya, SELAMAT TAHUN BARU 2007, semoga Tuhan selalu memberikan Berkah dan Rahmat kepada anda semua, amiin.

salam

aGusMaRsudi '79

Kiriman dari Agus Marsudi 79 ke ars-ugm@yahoogroups.com, tanggal 28 Desember 2006 pukul 1:09 PM